BAB V KOORDINAT DAN PERSAMAAN KUTUB
KOORDINAT
DAN PERSAMAAN KUTUB
Sebuah titik P (selain titik kutub/titik asal) dinyatakan
kedudukan oleh titik O ke P dan sudut antara garis OP dan sumbu kutub. Apabila
r adalah jarak antara titik O dan titik P; sedangkan 𝞱 adalah salah satu sudut antara OP dan sumbu
kutub, maka (r , 𝞱) adalah sepasang
koordinat kutub dari titik P dan ditulis P(r , 𝞱)Selanjutnya r
disebut jari-jari penunjuk dari P atau radius vektor dari P, sedangkan 𝞱 disebut argumen dari P atau sudut kutub dari P.
11.
Sistem Koordinat Kutub
Dua orang Perancis yaitu Pierre
Fermat dan Rene Descartes, telah memperkenalkan system koordinat yang sekarang
kita kenal dengan sebutan system koordinat Cartesius atau siku-siku. Dasar
pemikiran mereka ialah untuk menunjukkan kedudukan titik P pada bidang dengan
dua bilangan yang ditulis dengan lambang (x,y) setiap bilangan menggambarkan
jarak berarah dari dua sumbu yang tegak lurus sesamanya (Gambar 1). Sistem
koordinat ini adalah dasar dari geometri analitik, dan sangat membantu
pengembangan kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang kita capai hingga
saat ini.
Dengan memberikan jarak berarah
dari dua sumbu yang tegak lurus bukanlah satu- satumya jalan untuk menunjukkan
kedudukan suatu titik pada bidang. Cara lain adalah menggunakan apa yang
disebut koordinat kutub.
Gambar 1.
Gambar 2
Sumber
Moeharti Hadiwidjojo, Ilmu Ukur Analitik Bidang, Yogyakarta: FPMIPA-IKIP
Yogyakarta, 1974.
1
2.Koordinat Kutub
Kita mulai dengan menggambar sebuah setengah-garis
tetap yang dinamakan sumbu kutub yang berpangkal pada sebuah titik 0. Titik ini
disebut kutub atau titik asal. Biasanya sumbu kutub ini kita gambar mendatar
dan mengarah ke kanan dan oleh sebab itu sumbu ini dapat disamakan dengan sumbu
x positif pada sebuah system koordinat siku-siku. Setiap titik P (selain dari
kutub) adalah perpotongan antara sebuah lingkaran tunggal yang berpusat di 0
dan sebuah sinar tunggal yang memancar dari 0. Jika r adalah jari-jari
lingkaran dan θ adalah salah satu sudut antara sinar dan sumbu kutub, maka (r,
θ) dinamakan sepasang koordinat kutub dari titik P (Gambar 2). Titik-titik yang
dilukiskan oleh koordinat kutub paling mudah digambar apabila kita menggunakan
kertas grafik kutub. Pada kertas demikian telah tergambar lingkaran- lingkaran
yang sepusat dan sinar-sinar yang memancar dari pusat itu. Kita dapat
melihatnya pada Gambar 3, pada gambar ini telah terlukis beberapa titik.
Gambar 3.
Gambar
4.
Perhatikan sebuah sifat berikut yang tidak ada pada
sebuah system koordinat Cartesius. Tiap titik memiliki banyak koordinat kutub.
Ini adalah akibat sifat bahwa sudut-sudut θ + 2πn, n = 0, ±1, ±2,…memiliki
kaki-kaki yang sama. Misalnya, titik dengan koordinat kutub (4, π/2) juga
memiliki koordinat (4, 5π/2), (4, 9π/2), (-4, 3π/2), dan seterusnya. Bahkan hal
ini berlaku juga jika r diperbolehkan memiliki nilai yang negatif. Dalam hal
ini (r, θ) terletak pada sinar yang berlawanan arah dengan sinar yang dibentuk
oleh θ dan yang terletak r satuan dari titik asal. Dengan demikian, titik
dengan koordinat kutub (-3, π/6) dapat kita lihat pada Gambar 4.4, sedangkan
(-4, 3π/2) adalah koordinat lain untuk (4, π/2). Titik asal mempunyai koordinat
(0, θ), di mana θ sudut sembarang.
Sumber, Purcell, Edwin J
(Penterjemah: Rawuh, Bana Kartasasmita), Kalkulus Dan Geometri Analitis Jilid
I, Jakarta: Erlangga, 1984.
3.Persamaan Kutub
3.Persamaan Kutub
Seperti halnya dengan system
koordinat siku-siku, kita juga dapat menggambarkan grafik sebuah persamaan
kutub. Grafik persamaan kutub adalah himpunan titik-titik yang mempunyai paling
sedikit sepasang koordinat kutub yang memenuhi persamaan yang bersangkutan. Salah
satu cara untuk menggambar grafik itu adalah dengan menyusun daftar nilai-nilai
koordinat, kemudian menggambar titik dengan koordinat-koordinat yang
bersangkutan dan akhirnya menghubungkan titik itu dengan sebuah kurva yang
mulus.
Contoh 1: Gambar grafik persamaan
kutub r = 8 sin θ
Penyelesaian :
Kita ganti kelipatan π/6 untuk θ
dan menghitung nilai r yang bersangkutan. Apabila θ naik dari 0 hingga 2π,
grafik dilintasi dua kali.
Sumber, Purcell, Edwin J
(Penterjemah: Rawuh, Bana Kartasasmita), Kalkulus Dan Geometri Analitis Jilid
I, Jakarta: Erlangga, 1984.
4.Hubungan Dengan Koordinat Cartesius
Andaikan sumbu kutub berimpit
dengan sumbu x positif system koordinat Cartesius. Maka koordinat kutub (r, θ)
sebuah titik P dan koordinat Cartesius (x, y) titik itu dihubungkan oleh
persamaan :
x
= r cos θ r2 = x2 +
y2
y
= r sin θ tan θ = x y
Hubungan tersebut jelas berlaku
untuk sebuah titik P yang berada di dalam kuadran pertama, yang dapat kita
lihat pada Gambar 7. mudah dibuktikan untuk titik-titik dalam kuadran lain.
Gambar 5 Gambar 6
Contoh
:
Tentukan koordinat
Cartesius dari titik yang koordinat kutubnya adalah (4, π/6). Tentukan juga
koordinat kutub titik yang koordinat Cartesiusnya adalah (-3, 3).penyelesaian:
a Salah
satu nilai (r, θ) adalah (2 3, 5π/6). Nilai lainnya adalah (-2 3, -π/6). Ada
kalanya grafik persamaan kutub dapat kita lukis dengan mencari persamaannya
dalam system Cartesius. Sebagai contoh kita sajikan kasus di bawah ini.
Sumber, Thomas, George
B., JR., Calculus and Analytic Geometry, Japan Publications Trading Company,
Ltd, 1963.
5.Persamaan Kutub untuk Garis, Lingkaran
dan Konik
Jika sebuah garis melalui kutub, persamaannya adalah
θ = θ0. Apabila garis tidak melalui kutub, maka garistersebut berjarak misalnya
d dari kutub (d>0). Andaikan θ0 sudut antara sumbu kutub dan garis tegak
lurus dari kutub pada garis itu (Gambar 7). Apabila P (r, θ) sebuah titik pada
garis, maka cos (θ - θ0) = d/r, atau
Apabila sebuah lingkaran dengan
jari-jari a berpusat di kutub, pesamaannya adalah r = a. Apabila pusatnya di
(r0, θ0), persamaannya agak rumit, kecuali kalau kita pilih r0 = a (Gambar
7.10). Maka menurut hukum kosinus, a2 = r2 + a2 – 2ra cos (θ - θ0) yang dapat
disederhanakan
menjadi :
Lingkaran : r = 2a
cos (θ - θ0)
Gambar 7. Gambar
8.
Suatu hal yang menarik jika θ0 =
0 dan θ0 = π/2. Yang pertama menghasilkan persamaan r = 2a cos θ ; yang kedua
menghasilkan r = 2a cos (θ – π/2) atau r = 2a sin θ. Persamaan terakhir
hendaknya dibandingkan dengan Contoh 1.
Akhirnya kalau sebuah konik
(elips, parabol atau hiperbol) diletakkan sedemikian hingga fokusnya berada di
kutub, garis arahnya berjarak d satuan dari kutub (Gambar 7.11), maka dengan
menggunakan definisi konik, yaitu│ PF│=
e│PL│ kita akan memperoleh:
Contoh:
Tentukan persamaan elips mendatar
dengan keeksentrikan 1/2, berfokus di kutub dan dengan garis arah
tegak yang jaraknya 10 satuan disebelah kanan kutub.
Sumber,
Moeharti Hadiwidjojo, Ilmu Ukur Analitik Bidang, Yogyakarta: FPMIPA-IKIP
Yogyakarta, 1974.
6.
Grafik
Persamaan Kutub
Grafik persamaan kutub yang telah dibahas sebelumnya
terdiri atas garis, lingkaran dan konik. Sekarang kita akan membahas
grafik-grafik yang lebih rumit bentuknya, yaitu kardioid, limason, mawar dan
spiral. Walaupun bentuk grafiknya rumit, namun persamaannya tetap sederhana
kalu digunakan persamaan kutub. Dituangkan dengan koordinat siku-siku,
persamaannya tidak lagi sederhana. Jadi kita dapat melihat keuntungan adanya
system koordinat ini. Ada kurva-kurva yang persamaannya sederhana dalam suatu
system dan ada kurva yang persamaannya sederhana dalam system lain. Sifat
demikian akan kita gunakan kelak untuk memecahkan suatu persoalan dengan
memilih suatu system koordinat yang tepat.
Sifat simetri dapat membantu kita menggambar sebuah grafik. Di bawah ini
ada beberapa pengujian kesimetrian yang cukup dalam koordinat kutub.
Kebenarannya dapat dilihat pada gambar yang bersangkutan.
1)
Grafik
persamaan kutub simetri terhadap sumbu x (yaitu sumbu kutub dan perpanjangannya
ke kiri) apabila θ diganti dengan –θ menghasilkan persamaan yang sama (Gambar 9).
2)
Grafik
persamaan kutub simetri terhadap sumbu y (yaitu garis θ = π/2) apabila θ
diganti dengan π-θ menghasilkan persamaan yang sama (Gambar 10).
3)
Grafik
persamaan kutub simetri terhadap titik asal, apabila r diganti –r menghasilkan persamaan
yang sama (Gambar 11).
Karena
penggambaran banyak titik di dalam koordinat kutub, maka kemungkinan adanya
simetri tidak teridentifikasi oleh ketiga tes ini.
Gambar
9
Gambar 10 Gambar
11
Sumber, Purcell, Edwin J
(Penterjemah: Rawuh, Bana Kartasasmita), Kalkulus Dan Geometri Analitis Jilid
I, Jakarta: Erlangga, 1984.
7.
Perpotongan Kurva-kurva Dengan Koordinat
Kutub
Dalam koordinat Cartesius, semua titik potong dua
kurva dapat dicari dengan jalan menyelesaikan persamaan kurva bersama-sama. Hal
ini tidak selalu mungkin jika kita menggunakan koordinat kutub. Ini disebabkan
sebuah titik P memiliki banyak koordinat kutub, dan
Gambar 12
Satu pasang dapat memenuhi
persamaan polar dari kurva yang lain. Misalnya (lihat Gambar 4.21), lingkaran r
= 4 cosπ memotong garis θ = π/3 di dua
titik, yaitu kutub dan (2, π/3). Tetapi harga pasangan terakhir inilah yang
memenuhi kedua.
persamaan tersebut. Ini
disebabkan koordinat kutub yang memenuhi persamaan garis adalah (0, π/3) dan
yang memenuhi persamaan lingkaran adalah (0, π/2).
Kesimpulan kita adalah sebagai berikut: Untuk dapat
memperoleh semua perpotongan dua kurva dengan koordinat kutub, selesaikanlah
persamaan- persamaan bersama-sama; kemudian gambarlah grafiknya secara seksama
untuk memperoleh titik potong lain yang masih mungkin.
Gambar 13 Gambar
14.
Sumber, Thomas, George
B., JR., Calculus and Analytic Geometry, Japan Publications Trading Company,
Ltd, 1963.
Min knapa pada contoh r= 8 cos © harus dengan kelipatan π/6???
BalasHapusKarna ..............,
Hapus