BAB II GARIS SEBAGAI KURVA BERDERAJAT SATU
BAB
II
GARIS
SEBAGAI KURVA BERDERAJAT SATU
.
A. Kurva
Kurva atau disebut juga dengan lengkungan adalah bentuk
geometri satu dimensi yang dapat terletak pada bidang atau ruang. Kurva yang
terletak pada bidang didefinisikan sebagai hasil goresan alat tulis yang meninggalkan
bekas pada bidang tulis dengan tanpa mengangkat. Ketika alat tulis yang
digoreskan pada bidang tulis tidak diangkat maka akan dihasilkan goresan yang
kontinu (tidak terputus) dan gambar itulah yang dimaksud dengan kurva atau
lengkungan.Tetapi ketika goresan pada bidang tulis diangkat dan kemudian
dilanjutkan sehingga menjadi goresan yang tidak kontinu (terputus) maka gambar
yang diperoleh adalah bukan kurva.
B. Jenis-Jenis Kurva
Kurva atau lengkungan yang terletak pada bidang
dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis. Kurva terbuka sederhana, kurva
terbuka tidak sederhana, kurva tertutup sederhana, dan kurva tertutup tidak
sederhana. Kurva terbuka sederhana adalah lengkungan yang titik
berangkat/awalnya tidak berimpit dengan titik akhirnya dan tidak terdapat titik
potong pada dirinya. Kurva terbuka tidak sederhana adalah lengkungan yang titik
berangkatnya/awal tidak berimpit dengan titik akhirnya dan ada titik potong
dalam dirinya. Kurva tertutup sederhana adalah lengkungan yang titik
berangkatnya/awal berimpit dengan titik akhirnya dan tidak ada titik potong
pada dirinya. Apabila sebuah kurva tertutup sederhana terletak pada bidang
kurva tersebut membagi bidang menjadi tiga himpunan titik yang saling lepas.
Pertama himpunan titik di dalam kurva, kedua himpunan titik di luar kurva,dan
ketiga himpunan titik pada kurva. Kurva tertutup tidak sederhana adalah
lengkungan yang titik berangkatnya saling berimpit dengan titik akhirnya dan
ada titik potongpada dirinya. Kurva tertutup tidak sederhana pada bidang
minimal membagi himpunan titik pada bidang menjadi empat himpunan titik saling
lepas. Di bawah ini adalah gambar empat jenis kurva tersebut.
Gambar
1. Jenis-jenis kurva
Gambar (i) adalah kurva terbuka
sederhana, gambar (ii) adalah kurva terbuka tidak
sederhana, gambar (iii) adalah kurva
tertutup sederhana, dan gambar (iv) adalah kurva tertutup tidak sederhana.
Sumber
Clemens, Stanley, R.; O'Daffer, Phares ; Cooney, Thomas, J. (19994). Geometry.
Canada: Publishing Addison/Wesley.
2.1
Persamaan Umum Garis, Gradien dan Sudut Inklinasi
Garis dibentuk oleh
paling sedikit dua buah titik berbeda. Sebagai suatu himpunan, garis merupakan
himpunan titik-titik yang tak hingga dan tak berbatas sehingga garis tidak
memiliki dimensi panjang. Jika garis dibentuk oleh titik A dan B maka garis
tersebut dapat dinamakan sebagai garis AB. Notasi lain untuk penamaan garis
yaitu menggunakan huruf kecil misalnya g, h, l, m dan sebagainya.Sebuah garis juga
disebut kurva berderajat satu yang dinyatakan sebagai :
Ax + By + C = 0 untuk
A, B, C bilangan riil dan x, y variabel bilangan riilSebuah garis dapat
ditentukan persamaan kurva berderajat satu seperti di atas apabila diketahui
tiga buah titik yang dilalui oleh garis tersebut.
Contoh 1
Sebuah garis yang
melalui titik A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) maka persamaan kurva berderajat
satu untuk garis tersebut ditentukan sebagai berikut.
Langkah 1) Substitusi koordinat titik ke dalam
persamaan kurva.
Garis melalui A(1, 2) → A(1) + B(2) + C = 0 →
A + 2B + C = 0 ------------- pers. 1 Garis melalui B(-3, 4) → A(3) + B(-4) + C
= 0 → -3A + 4B + C = 0 ---------- pers. 2 Garis melalui C(5, 0) → A(5) + B(0) +
C = 0 → 5A + C = 0 --------------------
pers. 3
Langkah 2) Membuat
sistem persamaan linier tiga variabel
𝐴 + 2𝐵
+ 𝐶 = 0
-3𝐴
+ 4𝐵 + 𝐶 = 0
5𝐴
+ 𝐶 = 0
Langkah 3) Menyelesaikan sistem persamaan
linier
Penyelesaian sistem
persamaan linier di atas yaitu : A = 1,
B = 2 dan C = -5 Maka
persamaan kurva berderajat satu untuk garis yang melalui
A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) yaitu x + 2y - 5 = 0 Sketsa garis tersebut pada
sistem koordinat Cartesius seperti gambar di bawah ini.
Garis x + 2y - 5 = 0
seperti ditunjukkan pada gambar di atas membentuk sudut terhadap sumbu x
positif. Besarnya sudut yang terbentuk tersebut akan mempengaruhi kemiringan
garis. Sudut bernilai positif yang dibentuk antara garis dan sumbu x positif
dinamakan sudut inklinasi garis (angle of inclination) dan biasanya dinotasikan
oleh sudut α. Kemiringan suatu garis
dinamakan gradien (slope of the line) dan dinyatakan oleh notasi m.
Gambar
2 sudut inklinasi Garis
Nilai gradien suatu
garis dapat bernilai positif, negatif, nol atau tidak terdefinisi. Gradien
suatu garis dapat ditentukan dengan menggunakan konsep trigonometri pada
segitiga siku-siku namun dengan memperhatikan interval nilai sudut yang
dibentuk oleh garis terhadap sumbu x positif. Perhatikan gambar sebuah garis
berikut. Garis tersebut melalui dua titik yaitu P1(x1, y1) dan P2(x2, y2).
Sudut yang dibentuk garis P1P2 adalah α. Pada gambar terlihat sebuah segitiga
siku- siku dengan hipotenusa P1P2, panjang sisi alas x2 - x1 dan panjang sisi
tegak y2 - y1. Nilai tangent sudut α dapat ditentukan sebagai perbandingan
antara panjang sisi tegak terhadap panjang sisi alas segitiga siku-siku.
Sehingga dapat dirumuskan :
Gambar 3 Gradien suatu
Garis
Jadi nilai gradien
suatu garis merupakan nilai tangen sudut inklinasi dan besarnya sudut inklanasi
adalah nilai arc tan dari gradien garis.
Bentuk persamaan kurva
berderajat satu dapat diubah menjadi fungsi dari x di mana x adalah variabel
bebas dan y adalah variabel terikat sebagai berikut :
Konstanta m disebut
sebagai gradien yang menunjukkan kemiringan garis dan c merupakan konstanta
persamaaan. Persamaan y = mx + c disebut persamaan garis bergradien m.
Contoh 2
Persamaan kurva
berderajat satu pada contoh 5 dapat diubah menjadi persamaan garis bergradien
dengan langkah sebagai berikut.
maka gradien garis yang
melalui titik A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) adalah m = - ½ yaitu bergradien
negatif. Sudut inklinasi yang dibentuk garis tersebut yaitu :
Pertanyaan 3 - 1 : Deskripsikan bentuk masing-masing garis
berdasarkan gradien dan sudut inklinasi yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 4. Berbagai
bentuk garis dengan gradien dan sudut
berbeda
Penyelesaian
:
Diketahui
: Empat garis berbeda p = AB, q = AC, r = BC, dan s = BD
Ditanyakan : Bentuk
garis p, q, r dan s berdasarkan gradien dan sudut inklinasi … ?
Identifikasi masalah : Tiap garis melalui paling
sedikit dua titik berbeda. Jika diketahui koordinat kedua titik yang dilalui
garis maka dapat ditentukan persamaan garis bergradien dengan menggunakan
metode penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel. Atau dapat menggunakan
konsep trigonometri pada segitiga siku-siku untuk menentukan gradien suatu
garis. Sebagai contoh garis p = AB melalui titik A(1, 1) dan B(5, 4).
Ruas
garis AB merupakan hipotenusa dari segitiga siku-siku
ADB. Kemiringan garis AB membentuk sudut BAD sehingga kemiringan garis dapat ditentukan
dari nilai tangen ukuran sudut BAD.
Sudut inklanasi garis
ditentukan dengan mencari nilai arc tan dari gradien.
Langkah penyelesaian :
Cara 1 : Metode penyelesaian sistem persamaan
linier dua variabel (SPLDV) untuk garis r = BC yang melalui titik B(5, 4) dan
C(7, 1)
Langkah 1 : Substitusi
koordinat titik-titik ke dalam persamaan garis y = mx + c
Garis melalui titik B → 4 = 5m + c
Garis melalui titik C → 1 = 7m + c
Langkah 3 : Substitusi
nilai m dan c ke dalam persamaan garis y = mx + c
Cara 2 : Metode pencarian nilai tangen sudut yang dibentuk hipotenusa segitiga siku-siku untuk garis r = BC yang melalui titik B(5, 4) dan C(7, 1)
Langkah
1 : Membuat segitiga siku-siku dengan hipotenusa adalah ruas garis dari dua
titik pada garis Segitiga
siku-siku yang dapat dibuat dengan hipotenusa
BC ̅̅̅̅ yaitu segitiga BDC.
Langkah 2 : Menentukan panjang sisi alas dan
sisi tegak segitiga Sisi alas segitiga
BDC adalah 𝐷𝐶
̅̅̅̅ dan sisi tegak segitiga BDC adalah 𝐵𝐷
̅̅̅̅ . Panjang masing-masing ruas garis dicari dengan menggunakan rumus jarak
antara dua titik.
Langkah 3 : Menentukan nilai tangen sudut yang dibentuk oleh hipotenusa segitiga siku- siku
Langkah 3 : Menentukan nilai tangen sudut yang dibentuk oleh hipotenusa segitiga siku- siku
Langkah 4 : Menentukan besar sudut inklinasi Sudut
inklinasi garis r = BC yaitu :
Langkah 5 : Deskripsi bentuk garis berdasarkan
gradient dan sudut inklinasi
Tabel
1. Hubungan antara gradien, sudut inklinasi, dan bentuk garis
Pertanyaan 3 - 2 :
Gambarkan dan tentukan persamaan garis-garis yang masing-masing memiliki gradien m = 1 dan melalui salah satu
titik berikut. Garis h melalui titik O(0,0), garis k melalui titik K(2, 3) dan
garis l melalui titik L(-2, -3).
Penyelesaian :
Diketahui : Tiga garis h, k dan l masing-masing
bergradien mh = mk = ml = 1. Tiga
titik O(0, 0), K(2, 3), dan L(-2, -3) masing-masing dilalui garis h, k, atau l.
Ditanyakan : Gambar dan
persamaan garis h, k dan l … ?
Identifikasi masalah :
Jika diketahui gradien garis dan sebuah titik yang dilalui garis tersebut maka
persamaan garis dapat ditentukan dengan cara mensubtitusikan nilai gradien dan
koordinat titik ke dalam persamaan garis bergradien m yaitu y = mx + c.
Misalkan garis memiliki gradien m dan melalui titik (x0, y0) maka diperoleh
persamaan : y0 = m x0 + c selanjutnya dapat diselesaikan dengan tahapan berikut
:
Persamaan yang
diperoleh dinamakan persamaan garis bergradien m dan melalui sebuah titik (x0,
y0). Untuk dapat menggambarkan garis
maka perlu ditentukan sudut inklinasi garis tersebut dengan menggunakan rumus α
= arc tan m.
Langkah penyelesaian :
Langkah 1 :
Substitusi koordinat titik dan
gradien ke persamaan garis y - y0 = m(x - x0).
Persamaan garis h
dengan mh = 1 dan melalui O(0, 0) yaitu y - 0 = 1(x - 0) → y = x
Persamaan garis k
dengan mk = 1 dan melalui K(2, 3) yaitu y - 3 = 1(x - 2) → y = x +1.
Persamaan garis l
dengan ml = 1 dan melalui L(-2, -3) yaitu y + 3 = 1(x + 2) → y = x -1
Langkah 2 :
Menentukan
sudut inklinasi garis Karena gradien ketiga garis sama yaitu mh = mk = ml = 1
maka sudut inklinasi garis h, k dan l yaitu 𝛼ℎ
= 𝛼𝑘
= 𝛼𝑙
= 𝑎𝑟𝑐tan1
≈ 0,7854 𝑟𝑎𝑑
= 45°
Langkah 3 :
Menggambar
garis berdasarkan gradien dan sebuah titik
1) Buatlah titik-titik yang dilalui garis pada
sistem koordinat Cartesius.
2) Buatlah sinar-sinar
yang sejajar sumbu x dari masing-masing titik
3) Buatlah sinar kedua
dari masing-masing titik sehingga membentuk sudut 45º terhadap sinar
pertama lalu perpanjang
sinar kedua sehingga membentuk garis.
Gambar garis di atas
menunjukkan bahwa garis k dapat diperoleh dengan menggeser garis h sejauh satu
satuan ke kanan sedangkan garis l diperoleh dengan menggeser garis h sejauh
satu satuan ke kiri. Jadi, konstanta c pada
persamaan garis y = mx + c menjadi konstanta translasi (pergeseran) garis y =
mx. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa ketiga garis h, k dan l yang
memiliki gradien mh = mk = ml merupakan garis- garis yang saling sejajar satu
sama lain.
Sumber Smith,
David E., & Latham, Martha L. (1957). The
Geometry of Rene Descartes. New York : Dover Publications, Inc.
2.2
Sifat-sifat Garis dalam Bidang Kesejajaran dan Perpotongan
Sifat-sifat garis yang berada dalam sebuah
bidang dalam geometri Euclide meliputi garis- garis yang berpotongan atau tidak
berpotongan. Dua buah garis dikatakan berpotongan jika ada sebuah titik potong
yang dilalui kedua garis. Dua garis tidak berpotongan disebut saling sejajar.
Perhatikan bentuk garis-garis pada gambar berikut.
Gambar
5. Garis-garis yang memotong sumbu koordinat Cartesius
Gambar
di atas memperlihatkan bahwa garis-garis bergradien positif atau negatif
memotong sumbu x dan sumbu y masing-masing di satu titik. Perpotongan garis
tersebut dengan sumbu x ditentukan dengan mensubstitusikan nilai y = 0 ke dalam
persamaan garis. Perpotongan garis tersebut dengan sumbu y ditentukan dengan
cara mensubstitusikan nilai x = 0 ke dalam persamaan garis. Sedangkan garis sejajar sumbu x hanya
memotong sumbu y dan tidak memotong sumbu x. Garis sejajar sumbu y hanya
memotong sumbu x dan tidak memotong sumbu y.Tabel berikut meringkas hubungan
persamaan garis dan titik-titik potong garis terhadap sumbu x dan sumbu y.
Tabel 2. Hubungan persamaan garis dan
koordinat-koordinat titik potong garis terhadap sumbu koordinat Cartesius
Pertanyaan
3 - 3 :
Tentukan persamaan garis jika diketahui titik potong garis dengan sumbu
koordinat Cartesius yaitu (a, 0) dan (0, b).
Diketahui : Sebuah garis yang memotong sumbu x di (a, 0) dan sumbu y di (0, b) Ditanyakan : Persamaan garis … ?
Diketahui : Sebuah garis yang memotong sumbu x di (a, 0) dan sumbu y di (0, b) Ditanyakan : Persamaan garis … ?
Identifikasi
masalah : Misalkan persamaan garis y = mx + c melalui (a, 0) dan (0, b). Maka
substitusi koordinat titik ke dalam persamaan menghasilkan : am + c = 0 dan b =
c sehingga diperoleh am + b = 0 dan gradient garis 𝑚 = -
. Jadi persamaan garis yang melalui titik (a,
0) dan (0, b) yaitu :
Pertanyaan
3 - 5 :
Selidikilah sudut-sudut yang dibentuk oleh dua garis yang berpotongan
yaitu y = 2x + 1 dan y = - x + 2
Penyelesaian
:
Diketahui : Dua garis berpotongan
yaitu garis y = 2x + 1 dan y = -x + 2
Ditanyakan : sifat sudut-sudut yang dibentuk kedua garis … ?
Identifikasi
masalah : Garis y = 2x + 1 memiliki gradien m1 = 2 dan garis y = -x + 2
memiliki gradien m2 = -1. Perlu dibuktikan bahwa kedua garis berpotongan dengan
cara menentukan titik potong keduanya sebagai berikut : substitusi y = 2x + 1
ke y = - x + 2 sehingga diperoleh 2x + 1 = -x + 2 → 3x = 1 → x = 1/3 maka y =
-1/3 + 2 = 5/3. Jadi garis y = 2x + 1 dan y = - x + 2 berpotongan di titik A
(1/3 , -5/3). Titik ini menjadi titik pangkal sudut-sudut yang dibentuk kedua
garis. Untuk menyelidiki sifat sudut-sudut tersebut perlu dibuat grafik kedua
garis, lalu gunakan sudut inklinasi tiap garis dengan dibantu prinsip
trigonometri.
Langkah
penyelesaian :
Langkah
1 : Menggambar grafik fungsi kedua garis pada sistem koordinat Cartesius dan
menganalisis sudut-sudut yang terbentuk.
Gambar
di bawah ini memperlihatkan bahwa terdapat empat (4) sudut yang terbentuk dari
dua garis yang saling berpotongan. Keempat sudut tersebut adalah sudut BAC, sudut CAD,sudut DAE, dan sudut EAB. Hubungan keempat sudut
tersebut sebagai berikut :
Langkah
3 : Substitusi gradien tiap garis ke persamaan sudut antara dua garis
berpotongan
Teorema-teorema
tentang garis sebagai persamaan kurva berderajat satu sebagai berikut.
Pertanyaan
3 - 4 :
Perhatikan gambar garis-garis berikut. Deskripsikan hubungan garis-garis
tersebut berdasarkan gradien dan sudut yang dibentuk antara dua garis. Garis AB
melalui A(-1, 5) dan B(4, -1). Garis AC melalui A dan C(4, 3). Garis CD melalui
C dan D(9, -3). Garis CE melalui C dan E(-2, -2).
Penyelesaian
:
Ditanyakan : hubungan garis-garis berdasarkan
gradien dan sudut yang dibentuk antara dua garis...?
Komentar
Posting Komentar